Sabtu, 30 April 2011

APA YANG DIMAKSUD SISTEM PAKAR (expert system)?

WRITTEN BY MARCOS

Banyak orang atau masyrakat pada umumnya tidak mengenal dengan system pakar. Apalagi bagi banyak masyrakat yang tidak mengenyam pendidikan. Namun bagi yang sudah mengenyam pendidikan juga masih banyak yang belum mengenal dengan system pakar itu sendiri. Padahala system pakar itu sendiri adalah sebuah system computer yang menyamai atau serupa atau emulates dengan kemampuan pengambilan keputusan dari seorang pakar. Emulates sendiri disini dimaksudkan bahwa system pakar itu sendiri diharapkan dapat bekerja dalam semua hal seperti seorang pakar. Karena suatu emulasi jauh lebih kuat daripada suatu simulasi yang hanya membutuhkan sesuatu yang bersifat nyata dalam beberapa bidang atau hal.

Dimana konsep system pakar didasarkan pada asumsi bahwa pengetahuan pakar dapat ditangkap dalam penyimpangan computer dan kemudian diterapkan oleh orang lain saat dibutuhkan. Sebagai suatu system pendudkung keputusan system pakar menawarkan kemampuan yang unik. System pakar menawarkan kesempatan untuk membuat keputusan yang melebihi kemampuan manajer. Contohnya seorang penjabat investasi baru suatu bank dapat menggunakan system pakar yang dirancang oleh seorang pakar investasi terkemuka, dan saat menggunakannya menyatukan pengetahuan pakar itu ke dalam keputusan investasinya. System pakar dapat menjelaskan alur penalarannya dalam mencapai suatu pemecahan tertentu. Dimana sangat sering, penjelasan mengenai cara pemecahan diperoleh lebih berharga dari pemecahan itu sendiri.

PENGERTIAN SISTEM PAKAR

Secara umum system pakar (expert system) adalah system yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke computer agar computer dapat menyelesaikan masalah seperti biasa yang dilakukan oleh para ahli. System pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permaslahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli. Dengan system pakar ini, orang awampun juga diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit. Dimana yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, system pakar ini juga akan membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman.
Ada beberapa definisi tentang system pakar, antara lain:
  • Menurut Durkin: system pakar adalah suatu program computer yang dirancang untuk memodelkan kemampuan penyelesaian masalah yang dilakukan oleh seorang pakar 
  • Menurut Ignizio: system pakar adalah suatu model dan prosedur yang berkaitan dalam suatu domain tertentu, yang mana tingkat keahliannya dapat dibandingkan dengan keahlian seorang pakar 
  • Menurut Giarratano dan Riley: system pakar adalah suatu system computer yang bisa menyamai atau meniru kemampuan seorang pakar.
Menurut (Arhami, Muhammad. 2005) definisi system pakar, yaitu:
  • System pakar merupakan salah satu bagian kecerdasan buatan yang akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. System ini dirancang untuk dapat menirukan keahlian seorang pakar dalam menjawab pertanyaan dan menyelesaikan suatu permasalahan baik di bidang kesehatan, bisnis, ekonomi, keuangan dan sebagainya. 
  • System pakar merupakan program computer yang mampu menyimpan pengetahuan dan kaidah dari domain pakar yang khusus. Dengan bantuan system pakar seorang yang awam atau tidak ahli dalam suatu bidang tertentu akan dapat menjawab pertanyaan, menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan yang biasanya dilakukan oleh seorang pakar.
Jadi dari bebrapa pengertian diatas maka pengertian system pakar sendiri adalah suatu system yang mempunyai kemampuan seperti seorang ahli pakar atau mempunyai seperti seseoarang yang ahli dalam bidang tertentu, dimana dapat menjawab masalah dan memberikan keputusan seperti seorang pakar.

SEJARAH SISTEM PAKAR
System pakar pertama kali dikembangkan oleh komunitas AI pada pertengahan tahun 1960. System pakar yang muncul pertama kali adalah General purpose Solver (GPS) yang dikembangkan oleh Newel dan Simon. GPS ini mengalami kegagalan dikarenakan cakupannya terlalu luas sehingga terkadang justru meninggalkan pengetahuan pengetahuan penting yang seharusnya disediakan.

PERBEDAAN SISTEM KONVESIONAL VS SISTEM PAKAR
System konvesional
System pakar
Informasi dan pemrosesannya biasanya jadi satu dengan program.
Basis pengetahuan merupakan bagian terpisah dari mekanisme inferensi.
Biasanya tidak dapat menjelaskan mengapa suatu input data itu dibutuhkan atau bagaimana output itu diperoleh
Penjelasan adalah bagian terpenting dari system pakar.
Pengubahan program cukup sulit dan membosankan.
Pengubahan aturan dapat dilakukan dengan mudah
System hanya akan beroperasi jika system tersebut sudah lengkap.
System dapat beroperasi hanya dengan beberapa aturan
Eksekusi dilakukan langkah demi langkah
Eksekusi dilakukan pada keseluruhan basis pengetahuan
Menggunakan data.
Menggunakan pengetahuan
Tujuan utamanya adalah efisiensi.
Tujuannya utamanya adalah efektivitas.

KEUNTUNGAN & KELEMAHAN SISTEM PAKAR
Keuntungan system pakar:
Ø  Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.
Ø  Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.
Ø  Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.
Ø  Meningkatkan output dan produktivitas
Ø  Meningktkan kualitas.
Ø  Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar.
Ø  Mampu beroperasinya dalam lingkungan yang berbahaya
Ø  Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan
Ø  Memiliki reabilitas
Ø  Meningkatkan kapabilitas system computer
Ø  Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian
Ø  Sebagai media pelengkap dalam pelatihan.
Ø  Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah.
Ø  Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan.

Kelemahan system pakar:
Ø  Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya sangat mahal
Ø  Sulit dikembangkan. Hal itu tentu saja erat kaitannya dengan ketersediaan pakar di bidangnya.
Ø  System pakar tidak 100% bernilai pasar.

BENTUK SISTEM PAKAR
Ada 4 bentuk dalam system pakar, yaitu:
  1. Berdiri sendiri. System pakar jenis ini merupakan software yang berdiri sendiri tidak tergabung dengan software yang lainnya.
  2. Tergabung. System pakar jenis ini merupakan bagian program yang terkadung di dalam suatu algoritma (konvesional), atau merupakan program dimana didalamnya memanggil algoritma subrutin lain (konvesioanal).
  3. Menghubungkan ke software lain. Bentuk ini biasanya merupakan system pakar yang menghubungkan ke suatu paket program tertentu, misalnya dengan DBMS.
  4. System mengabdi. System pakar merupakan bagian dari computer khusus yang dihubungkan dengan suatu fungsi tertentu. Misalnya system pakar yang digunakan untuk membantu menganalisis data radar.
STRUKTUR SISTEM PAKAR
System pakar disusun oleh 2 bagian utama, yaitu:
  1. Lingkungan pengembangan (development enviroment).
  • Lingkungan pengembangan system pakar digunakan untuk memasukkan pengetahuan pakar ke dalam lingkungan system pakar. 
  • Digunakan sebagai pembangunan system pakar baik dari segi pembangunan komponen maupun basis pengetahuan.
  1. Lingkungan konsultasi (consultation enviroment).
  • Lingkungan konsultasi digunakan oleh pengguna yang bukan pakar guna memperoleh pengetahuan pakar 
  • Digunakan oleh seseorang yang bukan ahli untuk berkonsultasi.

KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM PAKAR
1. Subsistem penambahan pengetahuan. Bagian ini digunakan untuk memasukkan pengetahuan, mengkonstruksi atau memperluas pengetahuan dalam basis pengetahuan.
2.      Basis pengetahuan. Berisi pengetahuan-pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami, memformulasikan dan menyelesaikan masalah.
3.  Motor inferensi. Berisi metodologi yang digunakan untuk melakukan penalaran terhadap informasi-informasi dalam basis pengetahuan dan blackboard, serta digunakan untuk memformulasikan konklusi.
4.  Blackboard. Merupakan area dalam memori yang digunakan untuk merekam kejadian yang sedang berlangsung termasuk keputusan sementara.
5.      Antarmuka. Digunakan untuk media komunikasi antara user dan program.
6.   Subsistem penjelasan. Digunakan untuk melacak respond an memberikan penjelasan tentang kelakuan system pakar secara interaktif melalui pertanyaan.
7.      System penyaring pengetahuan. System ini digunakan untuk mengevaluasi kinerja system pakar itu sendiri untuk melihat apakah pengetahuan-pengetahuan yang ada masih cocok untuk digunakan di masa mendatang.

CIRI-CIRI SISTEM PAKAR
  1. Memiliki informasi yang handal
  2. Mudah dimodifikasi
  3. Heuristic dalam menggunakan pengetahuan
  4. Dapat digunakan dalam berbagai jenis computer
  5. Memiliki kemampuan untuk beradaptasi
PERMASALAHAN DALAM SISTEM PAKAR.
  1. Interpretasi, yaitu pengambilan keputusan atau diskripsi tingkat tinggi dari sekumpulan data mentah, termasuk pengawasan, pengenalan ucapan, analisis citra, interprestasi sinyal, dan beberapa analisis kecerdasan.
  2. Proyeksi, yaitu memprediksi akibat-akibat yang dimungkinkan dari situasi tertentu.
  3. Diagnosis, yaitu menentukan sebab malfungsi dalam situasi kompleks yang didasarkan pada gejala-gejala yang teramati.
  4. Desain, yaitu menentukan konfigurasi komponen-komponen system yang cocok dengan tujuan-tujuan kinerja tertentu yang memenuhi kendala-kendala tertentu.
  5. Perencanaan, merencanakan serangkaian tindakan yang akan dapat mencapai sejumlah tujuan dengan kondisi awal tertentu.
  6. Monitoring, yaitu membandingkan tingkah laku suatu system yang teramati dengan tingkah laku yang diharapkan darinya di antaranya computer aided monitoring system.
  7. Debugging dan repair, yaitu menentukan dan mengimplementasikan cara-cara untuk mengatasi malfungsi.
  8. Intruksi, yaitu mendeteksi dan mengoreksi defisiensi dalam pemahaman domain subjek.
  9. Pengendalian, yaitu mengatur tingkah laku suatu environment yang kompleks seperti control terhadap interpretasi-interpretasi, prediksi, perbaikan, dan monitoring kelakuan system.
  10. Seleksi, mengindentifikasi pilihan terbaik dari sekelompok atau sekumpulan lemungkinan.
  11. Simulasi, pemodelan interaksi antara komponen-komponen system.
Referensi:
Arhami, Muhammad. 2005. “Konsep Dasar Sistem Pakar”. Yogyakarta: ANDI.
Mcleod & Schell. 2004. “Sistem Informasi Manajemen”. Edisi kedelapan. Jakarta: PT INDEKS.
Kusamadewi, Sri. 2003. “Artifical Intelligence (Teknik dan Aplikasinya)”. Yogyakarta: GRAHA ILMU.


AKUNTANSI PERTANGGUNG JAWABAN : MEMPENGARUHI PERILAKU ORGANISASI

WRITTEN BY MARCOS TANU WIJAYA
                
        Untuk mencapai tujuan, dimana satu organisasi harus mengkoordinasikan usaha - usaha dari seluruh pegawainya-dari eksekutif puncak melalui semua tingkatan manajemen sampai pekerja. Mengkoordinasikan usaha organisasi berati membagi tanggung jawab kepada manajer yang bertanggung jawab untuk tindakan - nya dalam perencanaan dan pengendalian sumber daya manusia dan fisik. Manajemen pada esensinya merupakan aktifitas kemanusiaan.
           Struktur organisasi (organizational structure) adalah susunan jalur tanggung jawab dalam satuan usaha. Perusahaan seperti Shell Canada, perusahaan minyak, dapat diorganisasikan bedasarkan fungsi bisnis: eksplorasi, penyulingan, dan pemasaran. Perusahaan lain, seperti Procter & Gambler, raksasa produk rumah tangga, mungkin diorganisasikan bedasarkan keluarga produk. Jika demikian, manajer dari divisi individual (pasta gigi, sabun, dan sebagainya) akan mempunyai wewenang pengambilan keputusan berkenaan dengan seluruh fungsi (pabrikasi, pemasaran, dan sebagainya) dalam divisi tersebut.
        Pusat tanggung jawab merupakan organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang dilakukan. Pada hakikatnya, perusahaan merupakan sekumpulan pusat-pusat tanggung jawab, yang masing-masing diwakili oleh sebuah kotak dalam bagan organisasi. Pusat-pusat tanggung jawab tersebut kemudian membentuk suatu hierarki. Pada tingkatan terendah adalah pusat untuk seksi-seksi, pergeseran kerja (workshift), dan unit organisasi kecil lainnya. Departemen bisnis yang memiliki beberapa unit organisasi yang lebih kecil, menduduki posisi yang lebih tinggi dalam hierarki. Dari sudut padang manajer senior dan dewan direksi, perusahaan secara keseluruhan merupakan pusat tanggung jawab. Meskipun istilah ini biasanya berkenaan dengan unit-unit dalam perusahaan.
         Suatu pusat pertanggung jawaban pada dasarnya diciptakan untuk mencapai suatu sasaran tertentu, baik hal itu merupakan sasaran tunggal ataupun sasaran majemuk. Sasaran-sasaran tersebut sering pula kita sebut sabagai obyektif yang harus kita capai. Dalam kaitannya dengan hal ini, dapat dimengerti apabila sasaran dari masing-masing individu dalam tiap-tiap pusat pertanggung jawaban itu harus diusahakan agar selaras, serasi dan seimbang dalam usaha mencapai sasaran umum dari organisasi tersebut secara keseluruhan. Sasaran umum organisasi tersebut biasanya diputuskan dalam suatu proses perencanaan strategis yang dalam hal ini diasumsikan bahwa hal itu telah ditetapkan sebelum awal proses pengendalian manajemen dimulai.
       Akuntansi pertanggung jawaban (responsibility accounting) adalah system yang mengukur rencana (dengan anggaran) dan tindakan (dengan hasil aktual) dari masing-masing pusat pertanggung jawaban. Empat jenis utama pusat pertanggung jawaban adalah:
  1. Pusat biaya (cost center)- manajer bertanggung jawab hanya untuk biaya.
  2. Pusat pendapatan (revenue center)- manajer bertanggung jawab hanya untuk pendapatan.
  3. Pusat laba (profit center)- manajer bertanggung jawab untuk pendapatan dan biaya.
  4. Pusat investasi (investment center)- manajer bertanggung jawab untuk investasi, pendapatan, dan biaya.
Departemen pemeliharaan dari hotel Marriot dapat juga menjadi pusat biaya karena manajer pemeliharaan bertanggung jawab hanya kepada biaya. Departemen penjualan hotel dapat juga menjadi pusat pendapatan karena manajer penjualan hanya bertanggung jawab terhadap pendapatan. Manajer hotel dapat menjadi penanggung jawab dari pusat laba karena manajer hotel bertanggung jawabterhadap pendapatan dan biaya. Manajer regional bertanggung jawab untuk investasi dalam proyek hotel baru dan untuk pendapatan dan biaya menjadi penanggung jawab pusat investasi.
Akuntansi pertanggung jawaban mempengaruhi perilaku. Misalnya, perhatikan peristiwa berikut ini:
Departemen penjualan meminta produksi pesanan mendadak dengan jumlah yang besar. Penjadwalan pabrik berpendapat bahwa hal ini akan mengganggu produksinya dan biaya secara substansial meskipun tidak dapat ditentukan jumlahnya dalam nilai uang. Jawaban dari departemen penjualan adalah: “ Apakah anda mau bertanggung jawab kehilangan PT X sebagai pelanggan?” Pasti penjadwalan produksi tidak mau menerima tanggung jawab ini, dan dia menyerah setelah melalui pendebatan yang seru. Kontroler mengusulkan solusi yang yang inovatif. Dia menganalisa penggajian dalam departemen perakitan untuk menentukan biaya yang dikeluarkan dalam mendapatkan pesanan mendadak. Informasi ini digunakan untuk menghilangkan penyebab argument. Selanjutnya, setiap ada pesanan mendadak akan diterima oleh penjadwalan produksi. Biaya tambahan akan dicatat dan dibebankan kepada departemen penjualan. Sebagai hasilnya, tekanan yang dihasilkan oleh adanya pesanan mendadak menghilang seluruhnya, dan jumlah pesanan mendadak yang diminta oleh departemen penjualan berkurang secara progresif ke tingkatan yang tidak signifikan. 
Pendekatan Akuntansi pertanggung jawaban menelusuri biaya-biaya ke (1) individu yang mengetahui secara baik mengenai mengapa biaya timbul atau (2) aktifitas yang menyebabkan biaya. Dalam peristiwa ini, penyebabnya adalah aktifitas penjualan, dan biaya yang diakibatkannya dibebankan kepada departemen penjualan. Kalau pesanan mendadak terjadi secara regular, departemen penjualan sebaiknya mempunyai anggaran untuk biaya-biaya tersebut, dan prestasi actual departemen kemudian akan dibandingkan dengan anggaran.

Referensi:
Anthony, Robert N, Vijay Govindarajan. 2004. Management Control System: Sistem Pengendalian Manajemen. Buku satu, edisi sebelas. Jakarta: Salemba Empat.
Hongren, Charles T, George Foster &  Srikant M Datar. 1995. Akuntansi Biaya Dengan Penekanan Manajerial. Edisi Indonesia. Buku dua, edisi kedelapan. Jakarta: Salemba Empat.
Villers, R. Control And Freedom In A Decentralized Company. Harvard Bussiness Review 32.