Rabu, 08 Juni 2011

MEMBACA KEPRIBADIAN DARI TAS

Meski tidak sepantasnya kita menilai buku hanya dari sampulnya, ternyata jenis tas yang dibawa sehari-hari bisa mengungkapkan kepribadian seseorang. Entah itu tote bag, backpack, tas selempang. Penasaran anda termasuk tipe yang mana?

Tas Pundak
Wanita yang mengenakan tas jenis ini biasanya memiliki pemikiran yang serba praktis. Ia tetap ingin tampil oke tanpa harus menjadi korban mode.
 

Tote Bag
Si pemakainya adalah sosok riang gembira,easy going dan berjiwa social. Tak heran kalau penggemar jenis tas ini bias tetap tampil segar meski punya banyak kesibukan. Dia adalah sosok yang menjalani aktivitas kehidupan, berbudi halus, tampil apa adanya alias tak suka membangga-banggakan diri.

 
Clutch Bag
Wanita yang gemar membawa model tas ini bisa dibilang sangat percaya diri untuk menyandang seluruh kehidupannya dalam sebuah tas mungil. Mereka terbiasa mengandalkan pria pendampingnya untuk membawakan kunci mobil, korek api, atau benda apa pun yang tak bisa dimasukkan ke dalam tas mungilnya.

 

Tas Jinjing
Tas jinjing berukuran kecil yang tersandang rapi di bawah pundak menunjukkan kehidupan berkelas si pemakai. Wanita dari kalangan atas atau yang berkarier di gedung-gedung perkantoran megah umumnya akan memilih menggunakan tas model ini.
 
Tas Amplop
Belakangan tas mungil ini mendadak digemari banyak orang. Terutama oleh mereka yang kerap dituntut oleh keadaan untuk berada di tengah kerumunan. Mandiri, penuh percaya diri, dan nyaman dengan dunia mereka sendiri, merupakan ciri-ciri utama pengguna tas jenis ini.

 

Backpack
Kesan yang langsung mencuat dari tas punggung adalah kasual dan praktis. Penggemar jenis tas ini umumnya adalah sosok yang hangat, selalu berjiwa muda, dan dinamis. Banyaknya model backpack rancangan desainer terkenal dan hadir dalam aneka motif yang menarik, membuktikan kalau tas punggungh tak lagi identik dengan pulang kampung.

 

Tas Rajut
Wanita rumahan atau mereka yang menunjukkan tipe keibuan lazimnya merasa nyaman menyandang tas model ini. Wanita pecinta binatang dan tumbuhan yang penuh kasih sayang terhadap sesama ini biasanya amat menyukai sentuhan-sentuhan artistic.

 

Rancangan Desainer Kenamaan
Bisa ditebak kalau wanita pemakai tas jenis ini adalah mereka yang hidup berkecukupan, bergaya eksklusif ala papan atas. Pilihan pada tas-tas super mahal ini merupakan refleksi dari selera dan apresiasi mereka terhadap barang-barang berkualitas super bagus. Namun hati-hati berdekatan dengan wanita tipe ini karena konon mereka biasanya juga super pununtut.

 

Tas Superbesar
Tas superbesar bisa disamakan dengan t-shirt berukuran all size. Pemakainya adalah individu praktis yang malas gonta-ganti tas dan kelihatannya juga enggan menghabiskan uangnya hanya untuk membeli tas yang buat mereka termasuk kategori aksesori.

Sumber: NOVA NO. 1143/XXII,18-24 JANUARI 2010

Sabtu, 14 Mei 2011

10 TEMPAT WISATA INDAH DI INDONESIA

WRITTEN BY MARCOS

Tempat wisata adalah salah satu hal yang perlu diperhatikan selain untuk membuat pikiran santai dengan melihat pemandangan yang indah atau untuk tempat istirahat dan berkumpul bersama keluarga. Juga merupakan salah hal yang perlu dilestarikan dan dijaga. karena selain manfaat dan tujuannya yang telah disebutkan. Tempat wisata merupakan titipan nenek moyang kita dan untuk generasi penerus kita kelak, selain itu juga untuk menambah pendapatan devisa negara dan juga sekaligus memperkenalkan tempat yang paling indah yang ada di dalam negara kita kepada masyarakat luar. khususnya untuk negara lain.

10 tempat wisata yang saya tampilkan adalah tempat dengan pemandangan yang paling indah. Dimana terdiri dari:

1. Pulau Bali


Pulau ini termasuk salah satu pulau terindah di Dunia. Pulau Bali merupakan pulau wisata terbaik di dunia. Obyek-obyek wisata di pulau Bali seperti Kintamani, Pantai Kuta, Danau Batur, Goa Gajah, Tampak Siring, Bedugul, Tanah Lot dan sebagainya. Pulau ini dimasukkan dalam daftar ini karena banyak tempat yang sangat menakjubkan dengan arsitektur bangunan dan keindahan alam di pulau ini yang juga sudah diakui dunia. bahkan pendapatn devisa yang dihasilkan juga cukup bagus dari sisi pariwisatanya.
2.  Danau Sentani, Papua


Danau Sentani di bawah lereng Pegunungan Cycloops yang terbentang antara Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura, Papua. Landskap Danau Sentani dengan gugusan pulau di tengahnya merupakan salah satu yang terindah di Indonesia. Dimana merupakan salah satu panorama yang bagus untuk dikunjungi. Dengan daerah yang tenang dan sejuk. merupakan tempat yang menjadi salah satu obyek yang harus dikunjungi.
3. Pulau Belitung, Bangka Belitung


Pulau indah, pemandangan unik pantai pasir putih asli dihiasi batu-batu granit yang artistik dan air laut sejernih kristal, dikelilingi oleh ratusan pulau-pulau kecil. merupakan salah satu tempat yang harus diprioritaskan untuk dikunjungi dan berlibur di Bangka Belitung. Dimana dengan keindahan pantainya dan airnya yang sejuk dan bersih.
 4. Puncak Jayawijaya dan Carstenz


Puncak yang juga terdaftar sebagai salah satu dari tujuh puncak benua (Seven Summit) yang sangat fenomenal dan menjadi incaran pendaki gunung di berbagai belahan dunia. Puncak Jayawijaya terletak di Taman Nasional Laurentz, Papua. Puncak ini diselimuti oleh salju abadi. Salju abadi di Puncak Jayawijaya merupakan satu dari tiga padang salju di daerah tropis yang terdapat di dunia. Di negeri kita yang dilalui garis khatulistiwa ini, menyaksikan adanya salju di Indonesia tentunya sesuatu yang mustahil untuk bisa dimengerti. Carstenz Pyramid (4884 mdpl) adalah salah satu puncak yang bersalju tersebut. Puncak tertinggi di Asia Tenggara dan Pasifik ini terletak di rangkaian Pegunungan Sudirman. Puncak ini terkenal tidak hanya karena tingginya, tetapi juga karena terdapat lapisan salju di puncaknya.
5. Pulau Moyo, Nusa Tenggara Barat


Jika ingin benar-benar merasakan dunia milik berdua, tak ada salahnya memilih Pulau Moyo di Nusa Tenggara Barat, sebagai tempat bulan madu. Daerahnya masih sepi dan asli, tapi jangan takut tak ada fasilitas. Di sana ada cottage-cottage yang menyediakan aneka fasilitas. Selain hamparan pasir putih, ada juga terumbu karang lengkap dengan ikan laut warna-warni. Tak ketinggalan air terjun serta kolam-kolam alami. Sehingga merupakan salah satu obyek yang bisa dikunjungi bersama keluarga atau dengan istri atau suami tercinta.
 6. Pulau Takabonerate


Takabonerate di Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan, akan disiapkan sebagai daerah tujuan wisata internasional dengan mengagendakan sejumlah penyelenggaraan program-program wisata tahunan internasional. obyek wisata bahari Takabonerate yang merupakan taman laut terindah ketiga dunia yang memiliki jutaan biota laut yang dilindungi. Keindahan laut yang ditonjolkan dari sisi pariwisata merupakan sarana dalam menarik para wisatawan. apalagi bagi yang suka menyelam untuk menikmati keindahan dibawah laut.
7. Danau Toba


Mungkin banyak yang tidak tahu bahwa Danau Toba dulunya adalah sebuah gunung berapi. Danau ini berada di bekas kawah supervolcano terbesar di dunia. Gunung Toba diperkirakan meletus pada 73 ribu tahun lalu. Letusan ini tercatat sebagai letusan Gunung api terbesar yang mempengaruhi iklim di seluruh dunia.danua yang sudah ada di indonesia ini juga perlu dijadikan salah satu obyek yang harus dikunjungi dengan penjagaan yang dilestarikan juga.
8. Bromo


Gunung Bromo merupakan salah satu gunung dari lima gunung yang terdapat di komplek Pegunungan Tengger di laut pasir. Daya tarik gunung ini adalah merupakan gunung yang masih aktif. Obyek wisata Gunung Bromo ini merupakan fenomena alam dengan Kekhasan gejala alam yang tidak ditemukan di tempat lain adalah adanya kawah di tengah kawah (creater in the creater) dengan hamparan laut pasir yang mengelilinginya.
9. Pegunungan Karst Bantimurung, Sulawesi Selatan


Taman Nasional Bantimurung mempunyai pemandangan alam yang paling indah. Karena di taman nasional ini, terdapat sumber air yang tidak pernah kering. Sehingga berbagai jenis tanaman dapat bertahan di saat musim kemarau yang panjang. Karena taman adalah salah satu point dalam memperindah panorama di daerah sana. apalagi cocok untuk berkreasi bersama keluarga.
10. Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat


Kepulauan Raja Ampat merupakan kepulauan yang berada di barat pulau Papua di provinsi Papua Barat, tepatnya di bagian kepala burung Papua. Kepulauan ini merupakan tujuan penyelam-penyelam yang tertarik akan keindahan pemandangan bawah lautnya.

Referensi Artikel yang terkait dengan Tempa Wisata

Minggu, 08 Mei 2011

MENINGKATKAN KECERDASAN BANGSA DAN MUTU SUMBER DAYA MANUSIA DI PENDIDIKAN MELALUI SOFT SKILL UNTUK MENGHADAPI ERA DUNIA KERJA

WRITTEN BY MARCOS TANU WIJAYA

Cara melaksanakan pendidikan di Negara Indonesia sudah tentu tidak terlepas dari tujuan pendidikan di Indonesia itu sendiri, sebab pendidikan di Negara Indonesia yang dimaksud di sini ialah pendidikan yang dilakukan di bumi Indonesia untuk kepentingan bangsa Indonesia. Seperti aspek ketuhanan itu sendiri sudah dikembangkan dengan banyak cara seperti melalui pendidikan-pendidikan agama di sekolah maupun di perguruan tinggi, melalui ceramah-ceramah agama di masyarakat, melalui kehidupan beragama di asrama-asrama, lewat mimbar-mimbar agama dan ketuhanan di televisi, melalui radio, surat kabar dan sebagainya. Bahan - bahan yang diserap melalui media itu akan berintegrasi dalam rohani para siswa atau mahasiswa.
Selain itu, pengembangan atau perluasan untuk meningkatkan pengetahuan akan bidang yang dikuasai telah dikembangkan di sekolah-sekolah maupun perguruan yang ada. Seperti halnya terdapat laboratorium, lapangan olahraga, tempat seperti bengkel dan ruang music juga banyak telah disiapkan dan disajikan. Dimana semua itu dilakukan untuk dapat meningkatkan pengetahuan siswa maupun mahasiswa yang mereka kuasai. Agar menjadi modal dasar, ketika menyelesaikan jenjang pendidikan tersebut. Namun untuk pengembangan pikiran itu sendiri sebagian besar dilakukan di sekolah - sekolah atau perguruan - perguruan tinggi melalui bidang studi - bidang studi yang mereka pelajari. Pikiran para siswa atau mahasiswa diasah melalui pemecahan soal-soal, pemecahan berbagai masalah yang ada, menganalisis sesuatu serta menyimpulkannya.
Sekolah - sekolah masih jarang dan mungkin tidak ada untuk system untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam soft skill. Selain mempresentasikan hasil yang dibuat atau tugas yang dilakukan. Siswa maupun para mahasiswa diharapkan pula untuk dapat beraktifitas dengan mengikuti organisasi, perlombaan yang ada, melakukan aktifitas yang berhubungan dengan masyarakat seperti mengikuti kegiatan social yang diadakan di sekolah, kemudian juga kegiatan seperti berwirausaha, mengikuti seminar pendidikan maupun social yang ada, mengikuti perkembangan dengan mendatangkan para pakar yang ada, kemudian melatih mereka dengan berwawancara dengan para pembicara dalam seminar tersebut, dan juga berani untuk dapat menunjukan dan mengimplementasikan hasil karya yang dimiliki oleh siswa maupun mahsiswa tersebut di depan public.
Agar dapat melatih mereka dalam berdialog atau bebicara dengan public atau masyarakat dan dalam praktek. Karena dengan hal tersebutlah dapat meningkatkan kecerdasan dan mutu atau kualitas dari siswa maupun mahasiswa tersebut. Dimana mereka juga diberikan modal soft skill untuk menunjang hard skill yang telah diajarkan oleh para pengajar.
Menurut Jessica Hollbrook hard skills sendiri dapat diartikan sebagai processes, procedures, industry specific jargon and are easy to measure and quantify. They are terms such as; account management, talent acquisition and development, client retention, data management, project management, accounts receivable and payable, product support, and new business development. Personal and interpersonal behaviors that develop and maximize human performance (e.g., coaching, team building, decision making,initiative). Soft skills do not include technical skills, such as financial, computer, quality, or assembly skills.
Hard skills merupakan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan teknis yang berhubungan dengan bidang ilmunya. Contohnya adalah seorang siswa ataupun mahasiswa yang mampu mengusai dalam bidang membuat program. Dimana dia mampu membuat program yang rumit dan dia mampu menjalankan program tersebut. Sehingga dia telah mengusai tekniknya dan terampil dalam bidangnya dapat disebutkan dia telah memiliki modal hard skill. Sementara itu, soft skills adalah keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal skills) dan keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri (intrapersonal skills) yang mampu mengembangkan unjuk kerja secara maksimal (Dennis E. Coates, 2006). Contohnya adalah seseorang yang memiliki sikap etis dan mampu bernegoisasi atau bercakap dengan baik dan enak didengar oleh lawan bicara.
Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) sendiri pentingnya penguasaan soft skill dan hard skill dibuktikan dengan penetapan pendidikan akan kecakapan hidup dalam pembelajaran. Didefinisikan pula bahwa seorang siswa atau mahasiswa memiliki beberapa kecakapan, yang harus mampu diimplementasikan dalam pembelajaran. Sehingga diperlukan soft skill untuk menunjang hard skill yang ada di dalam diri mereka.
Dalam dunia kerja sendiri soft menjadi salah satu factor penilain yang diperhatikan. Walaupun dalam dunia pendidikan hard skill adalah sesuatu yang menjadi factor yang diperhatikan. Sehingga menyebabkan terjadi suatu kesenjangan antara soft skill dan hard skill. Dimana soft skill untuk dunia kerja, sedangkan hard skill yang menjadi prioritas di pendidikan. Walaupun kita mengetahui dengan pasti bahwa seseorang yang menempuh pendidikan adalah selain memperoleh ilmu, juga untuk menempuh di dunia kerja.
Hal itu dapat juga dilihat dari banyaknya kalangan industri yang mengeluhkan bahwa lulusan pendidikan sekarang banyak yang kurang memiliki sikap yang baik. Sikap yang baik disini misalnya, tidak dapat memenuhi kontrak kerja, atau tidak dapat menentukan gaji pertama mereka sendiri tetapi setelah dua bulan bekerja mereka mengeluh tentang gaji yang rendah, kurang dapat bekerja sama, tidak punya sikap leadership, integritas pribadi dipertanyakan, etika kurang, atau tidak mampu mengimplementasikan idea, atau juga tidak bisa menyampaikan gagasan yang dimilikinya dan sebagainya yang semuanya tidak dapat ditelusuri dari nilai yang tinggi dan kelulusan yang tepat waktu semata.
Sikap yang baik, mempunyai perilaku etis, mampu mengahadapin persaingan yang ketat atau kompetitif, mempunyai jiwa leadership, dan sebagainya adalah beberapa atribut soft skill. Dimana atribut tersebut juga menjadi salah factor yang dibutuhkan dalam dunia kerja. Sehingga menurut Suprayitno (2007) mengibaratkan antara hard skill dan soft skill seperti konsep Yin dan Yang, yang memang tidak bisa dipisahkan untuk menuju kesuksesan karir seseorang. Terutama para lulusan pendidikan dalam menghadapin dunia kerja yang di era pesar bebas atau era global seperti ini.
Sehingga melalui soft skill diharapkan dapat memenuhi criteria yang dibutuhkan dalam dunia kerja yang serba kompetitif atau semakin ketat. Untuk meningkatkan kecerdasan bangsa dan mutu sumber daya manusia itu sendiri, khusunya para lulusan pendidikan di Negara Indonesia. Karena dengan suksenya seseorang tidak hanya dapat ditentukan dengan hard skill, tetapi juga di tentukan melalui soft skill yang dimiliki. Sama halnya dengan para lulusan pendidikan dimana mereka tidak hanya mencari ilmu, namun juga memperoleh sesuatu sebagai modal dalam menghadapin dunia kerja.

Kamis, 05 Mei 2011

PENTINGNYA MANAJEMEN UNTUK BIAYA LINGKUNGAN

WRITTEN BY MARCOS TANU WIJAYA

Lingkungan merupakan salah satu bentuk yang juga dapat menjadi hal penting bagi perusahaan. Dimana lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan mahluk hidup termasuk didalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya. Sedangkan perusahaan adalah suatu tempat untuk melakukan kegiatan proses produksi barang atau jasa. Hal ini disebabkan karena ‘ kebutuhan ‘ manusia tidak bisa digunakan secara langsung dan harus melewati sebuah ‘ proses ‘ di suatu tempat, sehingga inti dari perusahaan ialah ‘ tempat melakukan proses ‘ sampai bisa langsung digunakan oleh manusia. Untuk menghasilkan barang siap konsumsi, perusahaan memerlukan bahan – bahan dan faktor pendukung lainnya, seperti bahan baku, bahan pembantu, peralatan dan tenaga kerja.Dimana kedua pengertian tersebut dapat dijadikan salah satu komponen yang menyatu dimana saling terkait antara perusahaan dan lingkungan itu sendiri. Dimana perusahaan untuk mengatur strateginya pun juga akan tetap mengutamakan beberapa factor lingkungan. Factor internal atau factor ekstern. Sehingga untuk melangsungkannya pun diperlukan biaya dan biaya ini perlu diatur agar tidak dapat merugikan bagi perusahaan itu sendiri, maka perusahaan perlu memanajemen biaya lingkungan.

 Seperti literature seperti ini:

Dimana Robert Artavia, presiden direktur Thamus, Inc., baru menerima hasil dari sebuah studi lingkungan. Studi tersebut mengenai pemasangan system pengolahan limbah cair (effluent) yang sangat penting. Effluent sendiri adalah aliran limbah cair. Pabrik terbesar Thamis berlokasi didekat sungai. Pabrik tersebut membuang limbah cairnya ke sungai dan jumlah yang dibuang telah melebihi tingkat yang di ijinkan oleh hukum. Limbah yang melewati ambang batas ini telah menurunkan kualitas air sungai pada tahap dimana  ada ikan yang mati. Pengaruh atas ikan tampak sangat membahayakan, tetapi hal yang lebih membahayakan lagi adalah fakta bahwa sungai tersebut adalah sumber daya yang penting bagi sebuah kota besar. Sungai itu adalah sumber air minum untuk lebih dari satu juta orang.

Hasil dari studi tersebut tidak terlalu baik. Walaupun system pengolahan yang diusulkan mengatsi masalah limbah cair, system tersebut adalah solusi yang sangat mahal. Manfaatnya kurang dari biayanya, diukur dalam nilai uang saat ini. Setelah penyelidikan lebih lanjut, Robert mendapati Akuntansi Pertanggungjawaban solusi yang diusulkan tersebut adalah alternative termurah yang bisa didapatkannya. Dia juga mendapati biaya dan manfaat yang ditentukan terlalu sempit. Denda yang dapat dihindari serta biaya pembangunan dan pengoperasian dari system tersebut adalah input utama. Kemungkinan biaya pembersihan dan hilangnya pendapatan karena reaksi masyarakat yang negative belum dimasukkan. Semua hal tersebut sulit diperkirakan. Selain itu, pengaruh negative atas kesehatan juga belum dimasukkan dalam analisis tersebut.

Setelah berpikir lebih lanjut lagi, Robert menulis sebuah memo untuk manajer lingkungannya dan pengontrolnya. Dalam memo tersebut, terdapat beberapa pertanyaan langsung dan tajam yang berkaitan dengan Thamus dan tanggung jawablingkungan perusahaan. Dimana pertanyaan tersebut adalah:
  • Apakah berbagai penyesuaian akan dibutuhkan untuk memperkirakan biaya pembersihan dan biaya yang berkaitan dengan pengaruh negative atas kesehatan?
  • Haruskah berbagai biaya ini diperkirakan oleh perusahaan yang bertanggung jawab secara social?
  • Apakah kita akan mendapatkan manfaat apapun (contohnya perbaikan image dan peningkatan penjualan) dengan memperhitungkan berbagai biaya ini ke dalam keputusan kita, kemudian mengiklankannya untuk keuntungan social?
  • Apa saja proses dan produk yang menjadi sumber dari limbah cair yang mengontorminasi lingkungan ini?
  • Berapakah biaya polusi yang berkaitan dengan tiap proses?
  • Apakah meniadakan suatu produk dari bauran produk kita mengatasi sebagian besar masalah? (apakah kemudian tidak akan dibutuhkan investasi untuk system pengolahan yang mahal)
  • Apa saja yang harus dilakukan perusahaan untuk dapat memiliki informasi biaya lingkungan yang terintegrasi dengan system akuntansi kita?
Oleh karena itu, seperti yang ada di literature diatas. Maka lingkungan juga dapat berpengaruh terhadap posisi keuangan juga. Hal ini juga menunjukkan perlunya informasi biaya lingkungan yang memadai. Pada kenyataannya, bagi banyak organisasi pengolahan biaya lingkungan menjadi prioritas utama dan minat yang intens. Sebenarnya terdapat beberapa alasan atas peningkatan minat tersebut, tetapi alasan utamanya ada dua, yaitu:
  1. Peraturan lingkungan di Negara-negara telah meningkat secara signifikat, bahkan diperkirakan akan semakin ketat.
  2. Keberhasilan penyelesaian masalah-masalah lingkungan menjadi isu yang semakin kompetitif.
Peningkatan biaya pemenuhan dan munculnya ekofisiensi telah memperkuat minat terhadap penghitungan biaya lingkungan. Ekoefisiensi berati pengurangan biaya dapat dicapai dengan meningkatkan kinerja lingkungan. Bahkan, bagi banyak perusahaan, biaya lingkungan merupakan persentase yang signifikan dari total biaya operasional. Ditambah dengan ekoefisiensi, fakta ini menekankan pentingnya pendefinisian, pengukuran, dan pelaporan biaya lingkungan.

Model Biaya Kualitas Lingkungan

Sebelum informasi manajemen biaya lingkungan dapat disediakan bagi manajemen, biaya-biaya lingkungan perlu didefinisikan. Dalam model kualitas lingkungan total, keadaannya yang ideal adalah tidak ada kerusakan lingkungan. Kerusakan didefinisikan sebagai degradasi langsung dari lingkungan.

Dengan demikian, menurut di dalam buku Hansen Mowen biaya lingkungan dapat disebut biaya kualitas lingkungan (environmental quality costs). Sama artinya dengan biaya kualitas, biaya lingkungan adalah biaya-biaya yang terjadi karena kualitas lingkungan yang buruk atau kualitas lingkungan yang buruk mungkin terjadi. Adapun akuntansi pertanggungjawaban akuntansi pertanggungjawaban menurut Garrisson (2001:20) adalah sebagai berikut : A system of accounting in which costs are assigned to various managerial level according to where control of the costs deemed to rest, with the managers then held responsibility for difference between and actual results

Jadi biaya lingkungan berhubungan dengan kreasi, deteksi, perbaikan dan penbiaya lingkungan cegahan degradasi lingkungan. Sehingga dapat diklasifikasikan menjadi empat kategori, yaitu:
  • Biaya pencegahan lingkungan (environmental prevention costs)
Biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan untuk mencegah diproduksinya limbah dan atau sampah yang dapat merusak lingkungan.
  • Biaya deteksi lingkungan (environmental detection costs)
Biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan untuk menentukan bahwa produk, proses, dan aktivitas lain di perusahaan telah memenuhi standar lingkungan yang berlaku umum atau tidak.
  • Biaya kegagalan internal lingkungan (environmental internal failure costs)
Biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan karena diproduksinya limbah dan sampah, tetapi tidak dibuang ke luar lingkungan.
  • Biaya kegagalan eksternal lingkungan (environmental external failure)
Biaya-biaya untuk aktivitas yang dilakukan setelah melepas limbah atau sampah ke dalam lingkungan.

Tampilan table klasifikasi biaya lingkungan menurut aktivitas telah meringkas empat kategori biaya lingkungan dan menunjukkan daftar aktivitas khusus untuk setiap kategori. Pada kategori biaya kegagalan eksternal, biaya social diberi label S. biaya-biaya yang merupakan tanggung jawab perusahaan disebut biaya privat (private costs). (pengertian biaya private costs). Semua biaya tanpa label S adalah bukan biaya privat.
Aktivitas Pencegahan
Aktivitas kegagalan internal
·         Mengevaluasi dan memilih topik
·         Mengoperasikan peralatan pengendali polusi
·         Mengevaluasi dan memilih alat untuk mengendalikan polusi
·         Mengolah dan membuang sampah beracun
·         Mendesain proses
·         Memelihara peralatan polusi
·         Mendesain produk
·         Mendapatkan lisensi fasilitas untuk memproduksi limbah
·         Melaksanakan studi lingkungan
·         Mendaur ulang sisa bahan
·         Mengaudit resiko lingkungan
Aktivitas kegagalan eksternal
·         Mengembangkan system manajemen lingkungan
·         Membersihkan danau yang tercemar
·         Mendaur ulang produk
·         Membersihkan minyak yang tumpah
·         Memperoleh sertifikat ISO
·         Membersihkan tanah yang tercemar
Aktivitas Deteksi
·         Menyelesaikan klaim kecelakaan pribadi
·         Mengaudit aktivitas lingkungan
·         Hilangnya penjualan karena reputasi lingkungan yang buruk
·         Memeriksa produk dan proses
·         Menggunakan bahan baku dan listrik secara tidak efisien
·         Mengembangkan ukuran kinerja lingkungan
·         Menerima perawatan medis karena polusi udara (S)
·         Menguji pencemaran
·         Hilangnya lapangan pekerjaan karena pencemaran (S)
·         Memvertifikasi kinerja lingkungan dari pemasok
·         Hilangnya manfaat danau sebagai tempat rekreasi (S)
·         Mengukur tingkat pencemaran
·         Rusaknya ekosistem karena pembuangan sampah padat (S)

Mengurangi Biaya Lingkungan

Bukti-bukti yang menunjukkan biaya kegagalan lingkungan dapat dikurangi dengan menginvestasikan lebih banyak lagi aktivitas pencegahan dan deteksi. Model pengurangan biaya lingkungan mungkin akan berperilaku serupa dengan model biaya kualitas total. Biaya lingkungan terendah yang diperoleh pada titik kerusakan nol mungkin sama seperti titik cacat nol pada model biaya kualitas total.  Ide yang mendasari pandangan “kerusakan nol” (zero-damage point) adalah mencegah lebih murah daripada mengobati. Peraturan ini menyatakan jika suatu masalah diselesaikan di area kerjanya sendiri, maka biayanya $1. Jika masalah diselesaikan diluar daerah asalnya sendiri tetapi masih di dalam perusahaan maka biayanya $10. Jika masalah diselesaikan di luar perusahaan, maka biayanya $100. Menurut peraturan ini, kerusakan nol adalah titik biaya terendah untuk biaya lingkungan. Konsep yang digunakan oleh Phillips Petroleum yang dikenal dengan peraturan 1-10-100.

Analisis Lingkungan

Penilaian dampak lingkungan dalam istilah operasional dan keuangan menetapkan tahap untuk langkah terakhir, yaitu mencari cara mengurangi dampak lingkungan dari alternative-alternatif yang dipertimbangkan atau dianalisis. Langkah inilah yang berhubungan dengan system pengendalian organisasi. Perbaikan kinerja lingkungan dari produk dan proses yang ada merupakan tujuan keseluruhan dari system pengendalian lingkungan.

Peran Manajemen Aktivitas Lingkungan

Analisis aktivitas lingkungan penting untuk system pengendalian lingkungan yang baik. Pengetahuan mengenai biaya lingkungan dan produk atau proses apa yang menyababkannya merupakan hal yang sangat penting sebagai langkah pertama untuk pengendalian. Selajutnya, aktivitas lingkungan harus diklasifikasikan sebagai bernilai tambah dan tidak bernilai tambah. Menurut Porter dan Van Der Linde menyatakan polusi lingkungan ekuivalen dengan ketidakefisienan ekonomi. Maka semua aktivitas yang gagal harus ditandai sebagai kegiatan tidak bernilai tambah. Oleh karena itu diperlukan peran seorang manajemen yang menangani aktivitas lingkungan .


Referensi:
Blair W. Felmate. “Making Sustainable Development a Corporate Reality”. Majalah CMA (Maret 1997): hal 9-16.
Hansen & Mowen. 2009. “Managerial Accounting- Akuntansi Manajerial”. Jakarta: Salemba Empat.
Hongren, Charles T, George Foster &  Srikant M Datar. 1995. Akuntansi Biaya Dengan Penekanan Manajerial. Edisi Indonesia. Buku dua, edisi kedelapan. Jakarta: Salemba Empat.